DALAM PERTEMPURAN (PEPERANGAN)TIDAK ADA SAHABAT YANG DIKAFIRKANDr. Yusuf Al-Qardhawi Di dalam peperangan (Shiffin atau Al-Jamal) Ali bin AbiThalib r.a. tidak menganggap orang-orang yang melawannyatelah keluar dari Islam dan kafir, tetapi hanya dikatakanmereka itu Bughah (berbuat kebatilan). Sebagaimana sabdaNabi saw. kepada seorang sahabat yang bernama Ammar, sabdabeliau, "Kamu akan dibunuh oleh golongan Al-Bughah,orang-orang yang zalim, atau orang-orang yang berontak(tidak taat kepada penguasa)." Arti kufur dalam hadis atau As-Sunnah bukan keluar dariIslam dan bukan menjadi kafir, sebagaimana yang dipahamioleh sebagian orang-orang pada saat ini yang tidak tepat. Dalam uraiannya, Nabi saw. telah bersabda: "Barangsiapa melakukan sumpah selain kepada Allah, makaorang itu kafir atau musyrik." Nabi saw. juga bersabda: "Barangsiapa yang mendatangi (berobat) kepada dukun danpercaya pada apa yang dikatakannya, maka dia kafir ataumengingkari apa yang dibawa oleh Rasul." Hal-hal yang demikian itu selalu dilakukan oleh orang-orangIslam, seakan-akan menjadi tradisi mengunjungi dukun-dukundan bersumpah atas nama orang, tidak atas nama Allah, tetapitidak ada satu pun di antara ulama yang memvonis merekakafir. Jadi, kata "kufur" itu dapat diartikan mengingkari nikmat,tidak bersyukur kepada Allah, tidak kenal budi dansebagainya. Dengan kata lain, "kufur" mempunyai arti yangluas dan berbeda-beda.
FATAWA QARDHAWI, Permasalahan, Pemecahan dan Hikmah
Dr. Yusuf Al-Qardhawi
Penerbit Risalah Gusti
Cetakan Kedua, 1996
Jln. Ikan Mungging XIII/1
Telp./Fax. (031) 339440
Surabaya 60177
Thursday, January 21, 2010
Kafirkah Para Sahabat Yang Bertempur Dalam Perang Siffin dan Jamal?
Posted by Allahyarham achit at 6:34 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment